Kota Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya Kota Santri, Kota Resik, Mutiara Dari Timur,Delhi van Java | |
---|---|
Logo Slogan: Kota Resik | |
Letak Kota Tasikmalaya di Jawa Barat | |
Koordinat: 7°19′55,93″LU 108°13′30,26″BT | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Hari jadi | 21 Juni 2001 |
Pemerintahan | |
• Walikota | Drs. H. Budi Budiman |
• Wakil Walikota | Ir. H. Dede Sudrajat, MP |
Luas | |
• Total | 184.38 km2 (71.19 mil²) |
Populasi (2010) | |
• Total | 635.424 |
• Kepadatan | 3,400/km2 (8,900/sq mi) |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
Kode Pos | 46100 |
Kode wilayah | +62 265 |
Situs web | http://www.tasikmalayakota.go.id/ |
Slogan : Kota Resik
Letak : Jawa Barat Indonesia
Koordinat : 7°19′55,93″LU
108°13′30,26″BT
Negara : Indonesia
Provinsi : Jawa Barat
Hari jadi : 21 Juni 2001
Pemerintahan
• Walikota : Drs. H. Budi Budiman
• Wakil Walikota : Ir.
H. Dede Sudrajat, MP
Luas
• Total 184.38 km2 (71.19 mil²)
Populasi (2010)
• Total : 635.424
• Kepadatan : 3,400/km2
(8,900/sq mi)
Zona waktu : WIB (UTC+7)
Kode Pos : 46100
Kode wilayah : +62 265
Situs web : http://www.tasikmalayakota.go.id/
Sejarah
Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas
dari sejarah berdirinya kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah kabupaten
induknya. Sebelumnya, kota ini merupakan ibukota dari kabupaten Tasikmalaya,
kemudian meningkat statusnya menjadi kota administratif tahun 1976, pada waktu
A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, dan kemudian menjadi
pemerintahan kota yang mandiri pada masa Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya
dipimpin oleh bupatinya saat itu H. Suljana W.H.
Sang Mutiara dari Priangan Timur itulah julukan bagi kota Tasikmalaya. Kota
Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak
pada 108° 08′ 38″ – 108° 24′ 02″ BT dan 7° 10′ – 7° 26′ 32″ LS di bagian
Tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat. Kota ini dahulu adalah sebuah kabupaten,
namun seiring dengan perkembangan, maka terbentuklah 2 buah bentuk pemerintahan
yaitu Pemerintahan Kabupaten dan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.
Tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya, mulai di gulirkan ketika
Kabupaten Tasikmalaya di pimpin oleh A. Bunyamin, Bupati Tasikmalaya periode
tahun 1976 – 1981. Pada saat itu melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
1976 diresmikanlah Kota Administratif Tasikmalaya oleh Menteri Dalam Negeri
yang pada waktu itu dijabat oleh H. Amir Machmud. Walikota Administratif
pertama adalah Drs. H. Oman Roosman, yang dilantik oleh Gubernur Jawa barat, H.
Aang Kunaefi.
Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3
Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13
desa. Kemudian pada tahun 2001, dirintislah pembentukan Pemerintah Kota
Tasikmalaya oleh Bupati Tasikmalaya, Kol. Inf. H. SuIjana Wirata Hadisubrata
(1996 – 2001), dengan membentuk sebuah Tim Sukses Pembentukan Pemerintah Kota
Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds. Partawinata SH. Melalui proses
panjang akhirnya dibawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul Hakim, pada
tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Pembentukan
pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan
oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan
kota Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager
Alam, Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau. Selanjutnya pada
tanggal 18 Oktober 2001 pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai Pejabat
Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate
Bandung.
Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi
Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota
Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No.
171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002
keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14
November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Walikota Tasikmalaya,
sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.
Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya
terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak
54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang
perubahan status Desan menjadi Kelurahan, desa-desa dilingkungan Pemerintah
Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka
jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, sedangkan kedelapan kecamatan
tersebut antara lain :
• Kecamatan Tawang
• Kecamatan Cihideung
• Kecamatan Cipedes
• Kecamatan Indihiang
• Kecamatan Kawalu
• Kecamatan Cibeureum
• Kecamatan Mangkubumi
• Kecamatan Tamansari
Saat ini telah dilakukan pemekaran Kecamatan sehingga menjadi 10 kecamatan,
sehingga menjadi :
Berikut adalah Nama Kelurahan Se Kota Tasikmalaya lengkap dengan Kode Posnya :
Kecamatan Cibeureum
|
Kode Pos
|
Kecamatan Purbaratu
|
Kode Pos
|
Kecamatan Tamansari
|
Kode Pos
|
Kecamatan Tawang
|
Kode Pos
|
Awipari
|
46196
|
Purbaratu
|
46196
|
46196
|
Cikalang
|
46114
|
|
Ciakar
|
46196
|
Singkup
|
46196
|
Mulyasari
|
46196
|
Cikalang
|
46113
|
Ciherang
|
46416
|
Sukaasih
|
46196
|
Setiamulya
|
46196
|
Kahuripan
|
46115
|
Kersanagara
|
46196
|
Sukajaya
|
46196
|
Setiawargi
|
46196
|
Lengkongsari
|
46111
|
Kotabaru
|
46196
|
Sukamenak
|
46196
|
Sukahurip
|
46196
|
Tawangsari
|
46112
|
Margabakti
|
46196
|
Sukanagara
|
46196
|
Sumelap
|
46196
|
||
Setiajaya
|
46196
|
Tamanjaya
|
46196
|
||||
Setianegara
|
46196
|
Tamansari
|
46196
|
||||
Setiaratu
|
46196
|
||||||
Kecamatan Bungursari
|
Kode Pos
|
Kecamatan Mangkubumi
|
Kode Pos
|
Kecamatan Cihideung
|
Kode Pos
|
Kecamatan Cipedes
|
Kode Pos
|
Bantarsari
|
46151
|
Cigantang
|
46181
|
Argasari
|
46122
|
Cipedes
|
46133
|
Bungursari
|
46151
|
Cipari
|
46181
|
Cilembang
|
46123
|
Nagarasari
|
46132
|
Cibunigeulis
|
46151
|
Cipawitra
|
46181
|
Nagarawangi
|
46124
|
Panglayungan
|
46134
|
Sukajaya
|
46151
|
Karikil
|
46181
|
Tugujaya
|
46126
|
Sukamanah
|
46131
|
Sukalaksana
|
46151
|
Linggajaya
|
46181
|
Tuguraja
|
46125
|
||
Sukamulya
|
46151
|
Mangkubumi
|
46181
|
Yudanagara
|
46121
|
||
Sukarindik
|
46151
|
Sambongjaya
|
46181
|
||||
Sambongpari
|
46181
|
||||||
Kecamatan Indihiang
|
Kode Pos
|
Kecamatan Kawalu
|
Kode Pos
|
||||
Indihiang
|
46151
|
Cibeuti
|
46182
|
||||
Panyingkiran
|
46411
|
Cilamajang
|
46182
|
||||
Parakannyasag
|
46151
|
Gununggede
|
46182
|
||||
Sirnagalih
|
46151
|
Gunungtandala
|
46182
|
||||
Sukamajukaler
|
46151
|
Karanganyar
|
46182
|
||||
Sukamajukidul
|
46151
|
Karsamenak
|
46182
|
||||
Leuwiliang
|
46182
|
||||||
Talagasari
|
46182
|
||||||
Tanjung
|
46182
|
||||||
Urug
|
46182
|
Pemerintahan
Kota Tasikmalaya diresmikannya sebagai Kota Administratif Tasikmalaya
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976, dengan Walikota Administratif
Pertama yaitu Drs. H. Oman Roosman yang dilantik oleh Gubernur Jawa Barat H.
Aang Kunaefi. Pada awal pembentukannya, wilayah Kota Administratif Tasikmalaya
meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung, dan Tawang dengan jumlah desa
sebanyak 13 desa.
Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah
otonom ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, bersama-sama
dengan Kota Lhokseumawe,Kota Langsa, Kota Padang Sidempuan, Kota Prabumulih,
Kota Lubuk Linggau, Kota Pagar Alam,Kota Tanjung Pinang, Kota Cimahi, Kota
Batu, Kota Singkawang, dan Kota Bau-Bau, selanjutnya pada tanggal 18 Oktober
2001, Drs. H. Wahyu Suradiharja dilantik sebagai Penjabat Walikota Tasikmalaya
oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.
Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi
Pemilihan Umummem bentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota
Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No.
171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002
keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14
November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Walikota Tasikmalaya,
sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.
Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya
terdiri dari 8 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 15 dan desa sebanyak
54, kemudian melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 30 Tahun 2003 tentang
perubahan status desa menjadi kelurahan, desa-desa di lingkungan Pemerintah
Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi kelurahan, maka jumlah kelurahan
menjadi sebanyak 69 kelurahan, selanjutnya kecamatan di Kota Tasikmalaya
dimekarkan lagi sehingga menjadi sepuluh kecamatan.
Berikut ini urutan pemegang jabatan Walikota Administratif Tasikmalaya dan Walikota Tasikmalaya,
dari terbentuknya Kota Administratif sampai terbentuknya Pemerintah
Kota Tasikmalaya:
1. Oman Roesman (1976-1985)
2. Yeng Ds. Partawinata (1985-1989)
3. R. Y. Wahyu (1989-1992)
4. Erdhi Hardhiana (1992-1999)
5. Bubun Bunyamin (1999-2007)
6. Syarif Hidayat (2007-2012)
7. Drs. H. Budi Budiman (2012-2017)
Geografi
Barat Laut | Utara | Timur Laut | ||
Kabupaten Tasikmalaya | Kabupaten Ciamis danKabupaten Tasikmalaya | |||
Kota Tasikmalaya | ||||
Barat Daya | Kabupaten Tasikmalaya | Tenggara |
Pendidikan
Kota Tasikmalaya merupakan pusat pendidikan ketiga terbesar di Jawa Barat
setelah Bandung dan Bogor, hal ini dibuktikan oleh banyaknya institusi
pendidikan yang berada di kota ini seperti Politeknik Kesehatan Tasikmalaya,
Cabang UPI Bandung yang berada di Tasikmalaya, BSI Tasikmalaya,belasan bahkan
puluhan universitas swasta, dan Universitas Siliwangi yang merupakan Universitas terbesar di wilayah priangan timur dan selatan yang sebentar lagi
akan berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri.
Universitas Siliwangi atau yang biasa dikenal Unsil ini merupakan universitas pilihan yang menjadi prioritas universitas yang akan dijadikan negeri oleh pemerintah dibandingkan universitas lainnya yang ada di Jawa Barat ataupun Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa rekam jejak universitas ini sangat bagus dan tidak dapat dipandang sebelah mata.
Universitas Siliwangi atau yang biasa dikenal Unsil ini merupakan universitas pilihan yang menjadi prioritas universitas yang akan dijadikan negeri oleh pemerintah dibandingkan universitas lainnya yang ada di Jawa Barat ataupun Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa rekam jejak universitas ini sangat bagus dan tidak dapat dipandang sebelah mata.
Tasikmalaya dikenal sebagai Kota Santri, khususnya di era sebelum 1980-an
karena hampir di seluruh di wilayah ini tersebar pondok pesantren yang
mengajarkan agama Islam, baik pondok besar maupun kecil, bahkan melahirkan
tokoh perjuangan nasional di antaranya adalah Zainal Mustafa.
Perekonomian
Hampir 70%, pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di
priangan timur dan selatan berada di kota Ini.
Priangan Timur dan selatan yakni membentang dari Kota Banjar di ujung timur jawa barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi di ujung barat jawa barat, Wilayah priangan timur dan selatan ini mencapai 40% total keseluruhan wilayah Jawa Barat, itu artinya sepertiga lebih dari pusat perekonomian yang ada di Jawa Barat berada di Kota ini. Oleh karena itu, sangat cocok bagi para investor baik itu bidang perhotelan, sarana dan prasarana, pusat perbelanjaan untuk menanamkan modalnya di kota priangan timur ini. Kota Tasikmalaya membuka peluang yang sebesar - besarnya bagi para investor untuk berinvestasi di kota ini. Kota Tasikmalaya sendiri berpenduduk sekitar 617 ribu sehingga sangat potensial untuk dijadikan pangsa pasar investasi.
Priangan Timur dan selatan yakni membentang dari Kota Banjar di ujung timur jawa barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi di ujung barat jawa barat, Wilayah priangan timur dan selatan ini mencapai 40% total keseluruhan wilayah Jawa Barat, itu artinya sepertiga lebih dari pusat perekonomian yang ada di Jawa Barat berada di Kota ini. Oleh karena itu, sangat cocok bagi para investor baik itu bidang perhotelan, sarana dan prasarana, pusat perbelanjaan untuk menanamkan modalnya di kota priangan timur ini. Kota Tasikmalaya membuka peluang yang sebesar - besarnya bagi para investor untuk berinvestasi di kota ini. Kota Tasikmalaya sendiri berpenduduk sekitar 617 ribu sehingga sangat potensial untuk dijadikan pangsa pasar investasi.
Kota Tasikmalaya terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa di wilayah
provinsi Jawa Barat. Kota ini juga memiliki perkembangan yang lebih baik
dibandingkan kota-kota besar lainnya yang cenderung stagnan atau jalan di
tempat tanpa ada pembangunan yang berarti atau signifikan. Oleh karena itu,
para investor baik itu investor lokal maupun asing yang akan menanamkan
modalnya perlu melirik kota ini sebagai salah satu kota yang sangat potensial
dan strategis untuk mengembangkan usaha. Bagi para investor lokal yang akan
melakukan ekspansi atau perluasan cabang dapat menjadikan kota ini sebagai
salah satu pilihan terbaik. Bagi investor asing yang akan menanamkan modalnya
di Indonesia, kota ini dapat dijadikan basis usaha baru. Di Indonesia, kawasan
potensial saat ini harus dikembangkan ke daerah-daerah sehingga pembangunan
dapat lebih merata, saat ini kawasan industri hanya terpusat di Jabodetabek,
Surabaya, Semarang dan Bandung, hal ini dapat menyebabkan kawasan tersebut
menjadi jenuh dan tidak terkendali. Oleh karena itu, Kota ini dengan tangan
terbuka membuka kesempatan yang sangat besar bagi para investor untuk
menanamkan modalnya di kota ini. Bidang-bidang yang sangat potensial di kota
ini diantaranya adalah bidang perhotelan, perbankan, pusat perbelanjaan baru,
pusat pendidikan, pusat wisata belanja dan pusat industri. Sebagai kota besar
yang berkembang pesat dan kota yang memiliki segudang potensi alam, pusat
belanja dan oleh-oleh, pusat budaya maupun seni, sebagai tempat perhelatan
acara-acara akbar seperti festival, kejuaraan nasional, pusat kuliner, dan
tujuan pendidikan utama, kota ini masih minim jumlah hotel yang representatif
dibandingkan kota-kota besar lainnya, oleh karena itu bidang perhotelan sangat
cocok untuk dikembangkan di kota ini. Kota Tasikmalaya masih membutuhkan banyak
jumlah hotel baru untuk lebih memajukan geliat ekonomi di kota ini.
Tasikmalaya memiliki berbagai potensi yang belum dikembangkan secara
maksimal misalnya industri bordir yang sudah mendunia, tetapi sekarang
pemerintah kota mulai membuat suatu tempat pameran bordir untuk para pengrajin
Tasik, yang berlokasi di Kawalu.
Pariwisata
Saat ini, Kota Tasikmalaya tengah gencar-gencarnya mengadakan berbagai
macam festival berskala nasional maupun internasional seperti Tasik Festival
(TAFFEST), Tasik Open 2010 dalam bidang olahraga tingkat nasional, Festival
Kuliner Tasikmalaya, Tasikmalaya Craft and Culture Festival, dan
festival-festival lainnya yang rutin diadakan tiap tahun di kota ini. Hal ini
membuat perekonomian di Kota Tasikmalaya benar-benar menggeliat dan maju,
karena banyaknya antusiasme para pengunjung dari seluruh Indonesia yang hendak
menyaksikan langsung kemeriahan festival-festival tersebut. Tentunya
festival-festival tersebut memperkenalkan Tasikmalaya di mata Indonesia dan
mancanegara serta mengangkat perekonomian warga Tasikmalaya itu sendiri
tentunya. Oleh karena itu juga, kini nama Tasikmalaya dikenal sebagai kota
modern yang menjunjung tinggi kearifan budaya lokal, budaya Sunda khas
Tasikmalaya.
Kota Tasikmalaya memiliki segudang potensi pariwisata, diantaranya adalah
wisata alam, kerajinan, wisata belanja, wisata religi, seni, budaya, UKM, dll.
Dalam potensi UKM dan kerajinan masyarakat, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya
memiliki jumlah UKM terbesar setelah Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi,
Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat) di Jawa Barat. Kota ini memiliki
segudang kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga
kerja. Dengan banyaknya UKM yang tersebar di kota ini, Kota Tasikmalaya disebut
juga sebagai Kota UKM. Kerajinan khas Tasikmalaya antara lain adalah Bordir
Tasikmalaya yang telah mendunia, Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa
Barat, Kelom Geulis, sandal tradisional asli buatan bangsa Indonesia, batik
Tasikmalaya yang tidak kalah dari batik-batik lainnya di Pulau Jawa dengan ciri
khasnya, dan kerajinan–kerajinan lainnya. Kota ini memiliki panorama alam
seperti Situ Gede, Gunung Galunggung, Cipatujah, dan objek wisata lainnya
ditata menjadi objek wisata alam yang menawan, sehingga sangat potensial
dijadikan sebagai kota tujuan wisata di Indonesia.
Kota Tasikmalaya berada persis di tengah-tengah jantung bumi Priangan Timur
dan Selatan, diapit oleh Ciamis dengan objek wisata Pangandaran-nya yang telah
melegenda, Sumedang dengan objek wisata museum yang menyimpan sejarah
perkembangan bumi priangan, dan Garut dengan objek wisata Cipanas-nya yang
tersohor. Dengan Posisi Kota Tasikmalaya yang sangat strategis tersebut
menjadikan kota ini sebagai Pusat MICE terbesar di Jawa Barat setelah Kota
Bandung dan Kota Bogor. Banyak para pelaku tujuan bisnis, wisata, industri,
pendidikan, dan lain-lain menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai tempat yang tepat
untuk memulai aktivitasnya dan dijadikan base camp dari seluruh penjuru Pulau
Jawa yang hendak ke Bumi Priangan.
Sentra Industri Kreatif
Kota Tasikmalaya menempatkan sektor industri dan perdagangan sebagai
potensi utama yang didukung oleh data empirik bahwa potensi industri kecil
kerajinan dan perdagangan cukup menonjol perkembangannya. Mayoritas mata
pencaharian penduduk Kota Tasikmalaya bergerak di bidang perdagangan, industri,
dan jasa (36 %).
Batik
Tasikmalaya terkenal sebagai salah satu sentra batik di Indonesia. Batik
tasikmalaya mempunyai tiga motif, yaitu Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik
Tasik. Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik Madura dengan ragam hias
yang kontras dalam ukuran motif dan warna. Batik Sawoan adalah batik yang
didominasi warna coklat seperti buah sawoditambah warna indigo dan ornamen
warna putih, mirip Batik Solo. Sedangkan Batik Tasik memiliki ciri warna-warna
yang cerah karena pengaruh dari batik pesisiran. Motif batik Tasikmalaya sangat
kental dengan nuansa Parahyangan, seperti bunga anggrek dan burung.
Selain itu ada juga motif Merak-Ngibing, Cala-Culu, Pisang-Bali, Sapujagat,
dan Awi Ngarambat. Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri, yaitu bermotif
alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut, hanya
berbeda dari sisi warnanya yang lebih terang. Selain jenis-jenis di atas, ada
beberapa motif batik Tasikmalaya lainnya yang bisa ditemukan, seperti akar,
antanan, balimbing, guci latar batu, lancah tasik, awi ngarambat, sente, rereng
daun peuteuy papangkah, tsunami udey, merak, calaculu, gunung kawi, kadaka,
lamban samping, lancah sawat ungu, rereng orlet, renfiel, rereng sintung, manuk
rereng peutey selong, manuk latar sisik, merak latar haremis, merak ngibing,
parang, sidomukti payung, sisit naga, taleus sukaraja, dan turih-wajit-Limar.
Bordir
Kota Tasikmalaya merupakan salah satu sentra industri kecil bordir di Jawa
Barat, bahkan di tingkat nasional. Industri bordir menyerap jumlah tenaga kerja
yang cukup besar di Kota Tasikmalaya, hal tersebut tidak lepas dari nilai
ekonomi yang cukup tinggi yang dapat dihasilkan bordir dibandingkan dengan
kerajinan lainnya.
Pada tahun 2000 para pedagang bordir membentuk Asosiasi Gabungan Pengusaha
Bordir Tasikmalaya (GAPEBTA) dan pada tahun 2002 para pedagang meminta lokasi
yang tetap kepada pengelola pasar Tanah Abang. Dengan difasilitasi Pemerintah
Kota Tasikmalaya, Asosiasi GAPEBTA mendapatkan pinjaman uang muka untuk
pembayaran bangunan yang representatif di blok F2 lantai 5 dari anggaran dana
PIM (Pinjaman Industri Manufaktur) Provinsi Jawa Barat.
Khusus produk bordir, barang-barang ini dipasarkan di Pasar Tanah Abang,
Jakarta setiap hari Senin dan Kamis dengan omzet sebesar Rp 30 milyar per
bulan, sementara untuk pasar ekspor bordir telah mampu menembus negara-negara
Saudi Arabia, Singapura, Malaysia, dan Afrika.
Selain ke Pasar Tanah Abang, pemasaran bordir Kota Tasikmalaya juga
disalurkan ke Pasar Tegal Gubug, Cirebon dan daerah-daerah lainnya di Pulau
Jawa maupun luar Jawa seperti: Pasar Turi, Surabaya, Pasar Klewer, Solo, Jawa
Tengah, Pulau Batam, Makassar, dan Pontianak.
Kelom Geulis
Sandal Kelom Geulis adalah jenis sandal asli hasil karya dan warisan budaya
Bangsa Indonesia khususnya Tasikmalaya. Seperti halnya batik yang merupakan
warisan budaya Indonesia, sandal Kelom Geulis terbuat dari kayu mahoni pilihan
yang dibuat dengan 90% hand made atau kerajinan tangan. Diproses sedemikian
rupa sehingga menghasilkan sandal yang modis, unik, dan berkualitas, kuat dan
berdaya seni tinggi. Kelom Geulis Juga sudah masuk ke mancanegara seperti
Jepang, Afrika, Eropa, dan Bangladesh.
Kerajinan khas lainnya adalah : Payung Geulis, Anyaman, Mebel
Kerajinan khas lainnya adalah : Payung Geulis, Anyaman, Mebel
Kuliner
Salah satu tempat jajanan yang paling terkenal enak dan banyak dikunjungi wisatawan
luar kota adalah sejenis "Rumah Makan Saung", ada Saung Jembar, Gunung Jati, Lembur Konang, dan lain-lain. Adapun makanan khas Tasikmalaya adalah Tutug Oncom
atau biasa disebut TO. Makanan ini disajikan dengan nasi hangat dengan sambal
goang, sayuran lalaban, tahu-tempe dan ayam goreng atau ikan asin. Kini, tutug
oncom tersedia dalam bentuk kemasan abon tutug oncom, dan yang paling terkenal
adalah Abon Tutug Oncom "Waroeng Nadya" buatan Ibu Yani yang dapat
dibeli di toko oleh-oleh di Tasikmalaya.
Pusat jajanan dan oleh-oleh tersebar di Jalan Sutisna Senjaya Rammona, RE
Martadinata Raja Sale, Toko Roti Unyil Simpang Lima, Lintang Leuwianyar, Supermarket
Samudera HZ Mustofa, Toserba Yogya, Asia Cihideung, Mega Mall (Matahari), Asia
Plaza Mall, Mayasari Plaza, Ramayana Mall, Toko Segar Singaparna dan Kurnia Toserba
Cikoneng.
Perhubungan
Kota Tasikmalaya terletak di jalur selatan Jawa Barat, Kota Tasikmalaya juga memiliki terminal bus Tipe A, yang merupakan salah satu terminal bus terbesar di Jawa Barat. Jalan Zaenal Mustafa atau HZ adalah jalan utama dan menjadi KM 0 ( Kilometer 0) Kota Tasikmalaya dan menjadi sentra perekonomian di kota ini. Selain itu terdapat pula Stasiun Kereta api yang merupakan sarana transportasi masal yang melewati jalur selatan pulau jawa.
Olahraga
Cabang olahraga yang banyak menetaskan atlet-atlet dari kota ini adalah bulu tangkis, atletik, dan renang. Ada satu buah stadion besar di Kota Tasikmalaya, yakni GOR Dadaha yang seringkali dijadikan homebase bagi sebagian atlet di Jawa Barat. Tasikmalaya banyak melahirkan pebulu tangkis nasional dan internasional. Bukan hanya bulu tangkis saja, kota ini melahirkan banyak bibit-bibit atlet masa depan Indonesia yang kelak akan mengharumkan nama indonesia di kancah internasional.
Rujukan
1. ^ www.tasikmalayakota.go.id
Sejarah Tasikmalaya
2. ^ "Batik Tasimalaya di
Situs Dinas Pariwisata Budaya Jawa Barat"
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tasikmalaya
+ komentar + 1 komentar
sangat komplit informasinya, makasih untuk artikelnya
Posting Komentar