Profil Kota Tasikmalaya

1komentar

Kota Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya
Kota Santri, Kota Resik,
Mutiara Dari Timur,Delhi van Java
Mesjid Agung Kota Tasikmalaya


Logo




Slogan: Kota Resik
Letak Kota Tasikmalaya di Jawa Barat
Kota Tasikmalaya is located in Indonesia
Kota Tasikmalaya
Letak kota Tasikmalaya di Indonesia
Koordinat: 7°19′55,93″LU 108°13′30,26″BT
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Hari jadi21 Juni 2001
Pemerintahan
 • WalikotaDrs. H. Budi Budiman
 • Wakil WalikotaIr. H. Dede Sudrajat, MP
Luas
 • Total184.38 km2 (71.19 mil²)
Populasi (2010)
 • Total635.424
 • Kepadatan3,400/km2 (8,900/sq mi)
Zona waktuWIB (UTC+7)
Kode Pos46100
Kode wilayah+62 265
Situs webhttp://www.tasikmalayakota.go.id/

Slogan             : Kota Resik
Letak               : Jawa Barat Indonesia
Koordinat         : 7°19′55,93″LU 108°13′30,26″BT
Negara            : Indonesia
Provinsi           : Jawa Barat
Hari jadi           : 21 Juni 2001

Pemerintahan
 • Walikota           : Drs. H. Budi Budiman
 • Wakil Walikota  : Ir. H. Dede Sudrajat, MP

Luas
 • Total 184.38 km2 (71.19 mil²)

Populasi (2010)
 • Total             : 635.424
 • Kepadatan   : 3,400/km2 (8,900/sq mi)

Zona waktu     : WIB (UTC+7)
Kode Pos        : 46100
Kode wilayah   : +62 265
Situs web        : http://www.tasikmalayakota.go.id/


Sejarah
  
Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah berdirinya kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah kabupaten induknya. Sebelumnya, kota ini merupakan ibukota dari kabupaten Tasikmalaya, kemudian meningkat statusnya menjadi kota administratif tahun 1976, pada waktu A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, dan kemudian menjadi pemerintahan kota yang mandiri pada masa Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya dipimpin oleh bupatinya saat itu H. Suljana W.H.

Sang Mutiara dari Priangan Timur itulah julukan bagi kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak pada 108° 08′ 38″ – 108° 24′ 02″ BT dan 7° 10′ – 7° 26′ 32″ LS di bagian Tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat. Kota ini dahulu adalah sebuah kabupaten, namun seiring dengan perkembangan, maka terbentuklah 2 buah bentuk pemerintahan yaitu Pemerintahan Kabupaten dan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.

Tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya, mulai di gulirkan ketika Kabupaten Tasikmalaya di pimpin oleh A. Bunyamin, Bupati Tasikmalaya periode tahun 1976 – 1981. Pada saat itu melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 diresmikanlah Kota Administratif Tasikmalaya oleh Menteri Dalam Negeri yang pada waktu itu dijabat oleh H. Amir Machmud. Walikota Administratif pertama adalah Drs. H. Oman Roosman, yang dilantik oleh Gubernur Jawa barat, H. Aang Kunaefi.

Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa. Kemudian pada tahun 2001, dirintislah pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya oleh Bupati Tasikmalaya, Kol. Inf. H. SuIjana Wirata Hadisubrata (1996 – 2001), dengan membentuk sebuah Tim Sukses Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds. Partawinata SH. Melalui proses panjang akhirnya dibawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul Hakim, pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan kota Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager Alam, Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau. Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001 pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai Pejabat Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.

Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14 November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Walikota Tasikmalaya, sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.

Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desan menjadi Kelurahan, desa-desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, sedangkan kedelapan kecamatan tersebut antara lain :
• Kecamatan Tawang
• Kecamatan Cihideung
• Kecamatan Cipedes
• Kecamatan Indihiang
• Kecamatan Kawalu
• Kecamatan Cibeureum
• Kecamatan Mangkubumi
• Kecamatan Tamansari

Saat ini telah dilakukan pemekaran Kecamatan sehingga menjadi 10 kecamatan, sehingga menjadi :

Berikut adalah Nama Kelurahan Se Kota Tasikmalaya lengkap dengan Kode Posnya :
Kecamatan Cibeureum
Kode Pos
Kecamatan Purbaratu
Kode Pos
Kecamatan Tamansari
Kode Pos
Kecamatan Tawang
Kode Pos
Awipari
46196
Purbaratu
46196
46196
Cikalang
46114
Ciakar
46196
Singkup
46196
Mulyasari
46196
Cikalang
46113
Ciherang
46416
Sukaasih
46196
Setiamulya
46196
Kahuripan
46115
Kersanagara
46196
Sukajaya
46196
Setiawargi
46196
Lengkongsari
46111
Kotabaru
46196
Sukamenak
46196
Sukahurip
46196
Tawangsari
46112
Margabakti
46196
Sukanagara
46196
Sumelap
46196
Setiajaya
46196
Tamanjaya
46196
Setianegara
46196
Tamansari
46196
Setiaratu
46196






Kecamatan Bungursari
Kode Pos
Kecamatan Mangkubumi
Kode Pos
Kecamatan Cihideung
Kode Pos
Kecamatan Cipedes
Kode Pos
Bantarsari
46151
Cigantang
46181
Argasari
46122
Cipedes
46133
Bungursari
46151
Cipari
46181
Cilembang
46123
Nagarasari
46132
Cibunigeulis
46151
Cipawitra
46181
Nagarawangi
46124
Panglayungan
46134
Sukajaya
46151
Karikil
46181
Tugujaya
46126
Sukamanah
46131
Sukalaksana
46151
Linggajaya
46181
Tuguraja
46125
Sukamulya
46151
Mangkubumi
46181
Yudanagara
46121
Sukarindik
46151
Sambongjaya
46181
Sambongpari
46181




Kecamatan Indihiang
Kode Pos
Kecamatan Kawalu
Kode Pos

Indihiang
46151
Cibeuti
46182

Panyingkiran
46411
Cilamajang
46182

Parakannyasag
46151
Gununggede
46182

Sirnagalih
46151
Gunungtandala
46182

Sukamajukaler
46151
Karanganyar
46182

Sukamajukidul
46151
Karsamenak
46182



Leuwiliang
46182



Talagasari
46182



Tanjung
46182



Urug
46182


Pemerintahan 

Kota Tasikmalaya diresmikannya sebagai Kota Administratif Tasikmalaya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976, dengan Walikota Administratif Pertama yaitu Drs. H. Oman Roosman yang dilantik oleh Gubernur Jawa Barat H. Aang Kunaefi. Pada awal pembentukannya, wilayah Kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung, dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.

Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, bersama-sama dengan Kota Lhokseumawe,Kota Langsa, Kota Padang Sidempuan, Kota Prabumulih, Kota Lubuk Linggau, Kota Pagar Alam,Kota Tanjung Pinang, Kota Cimahi, Kota Batu, Kota Singkawang, dan Kota Bau-Bau, selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001, Drs. H. Wahyu Suradiharja dilantik sebagai Penjabat Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.

Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umummem bentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14 November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Walikota Tasikmalaya, sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.

Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 15 dan desa sebanyak 54, kemudian melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 30 Tahun 2003 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan, desa-desa di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi kelurahan, maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, selanjutnya kecamatan di Kota Tasikmalaya dimekarkan lagi sehingga menjadi sepuluh kecamatan.

Berikut ini urutan pemegang jabatan Walikota Administratif Tasikmalaya dan Walikota Tasikmalaya, dari terbentuknya Kota Administratif sampai terbentuknya Pemerintah Kota Tasikmalaya:

1. Oman Roesman (1976-1985)
2. Yeng Ds. Partawinata (1985-1989)
3. R. Y. Wahyu (1989-1992)
4. Erdhi Hardhiana (1992-1999)
5. Bubun Bunyamin (1999-2007)
6. Syarif Hidayat (2007-2012)
7. Drs. H. Budi Budiman (2012-2017)


Geografi



Pendidikan

Kota Tasikmalaya merupakan pusat pendidikan ketiga terbesar di Jawa Barat setelah Bandung dan Bogor, hal ini dibuktikan oleh banyaknya institusi pendidikan yang berada di kota ini seperti Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, Cabang UPI Bandung yang berada di Tasikmalaya, BSI Tasikmalaya,belasan bahkan puluhan universitas swasta, dan Universitas Siliwangi yang merupakan Universitas terbesar di wilayah priangan timur dan selatan yang sebentar lagi akan berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri. 

Universitas Siliwangi atau yang biasa dikenal Unsil ini merupakan universitas pilihan yang menjadi prioritas universitas yang akan dijadikan negeri oleh pemerintah dibandingkan universitas lainnya yang ada di Jawa Barat ataupun Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa rekam jejak universitas ini sangat bagus dan tidak dapat dipandang sebelah mata.

Tasikmalaya dikenal sebagai Kota Santri, khususnya di era sebelum 1980-an karena hampir di seluruh di wilayah ini tersebar pondok pesantren yang mengajarkan agama Islam, baik pondok besar maupun kecil, bahkan melahirkan tokoh perjuangan nasional di antaranya adalah Zainal Mustafa.






Perekonomian


Hampir 70%, pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di priangan timur dan selatan berada di kota Ini. 

Priangan Timur dan selatan yakni membentang dari Kota Banjar di ujung timur jawa barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi di ujung barat jawa barat, Wilayah priangan timur dan selatan ini mencapai 40% total keseluruhan wilayah Jawa Barat, itu artinya sepertiga lebih dari pusat perekonomian yang ada di Jawa Barat berada di Kota ini. Oleh karena itu, sangat cocok bagi para investor baik itu bidang perhotelan, sarana dan prasarana, pusat perbelanjaan untuk menanamkan modalnya di kota priangan timur ini. Kota Tasikmalaya membuka peluang yang sebesar - besarnya bagi para investor untuk berinvestasi di kota ini. Kota Tasikmalaya sendiri berpenduduk sekitar 617 ribu sehingga sangat potensial untuk dijadikan pangsa pasar investasi.
  
Kota Tasikmalaya terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa di wilayah provinsi Jawa Barat. Kota ini juga memiliki perkembangan yang lebih baik dibandingkan kota-kota besar lainnya yang cenderung stagnan atau jalan di tempat tanpa ada pembangunan yang berarti atau signifikan. Oleh karena itu, para investor baik itu investor lokal maupun asing yang akan menanamkan modalnya perlu melirik kota ini sebagai salah satu kota yang sangat potensial dan strategis untuk mengembangkan usaha. Bagi para investor lokal yang akan melakukan ekspansi atau perluasan cabang dapat menjadikan kota ini sebagai salah satu pilihan terbaik. Bagi investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, kota ini dapat dijadikan basis usaha baru. Di Indonesia, kawasan potensial saat ini harus dikembangkan ke daerah-daerah sehingga pembangunan dapat lebih merata, saat ini kawasan industri hanya terpusat di Jabodetabek, Surabaya, Semarang dan Bandung, hal ini dapat menyebabkan kawasan tersebut menjadi jenuh dan tidak terkendali. Oleh karena itu, Kota ini dengan tangan terbuka membuka kesempatan yang sangat besar bagi para investor untuk menanamkan modalnya di kota ini. Bidang-bidang yang sangat potensial di kota ini diantaranya adalah bidang perhotelan, perbankan, pusat perbelanjaan baru, pusat pendidikan, pusat wisata belanja dan pusat industri. Sebagai kota besar yang berkembang pesat dan kota yang memiliki segudang potensi alam, pusat belanja dan oleh-oleh, pusat budaya maupun seni, sebagai tempat perhelatan acara-acara akbar seperti festival, kejuaraan nasional, pusat kuliner, dan tujuan pendidikan utama, kota ini masih minim jumlah hotel yang representatif dibandingkan kota-kota besar lainnya, oleh karena itu bidang perhotelan sangat cocok untuk dikembangkan di kota ini. Kota Tasikmalaya masih membutuhkan banyak jumlah hotel baru untuk lebih memajukan geliat ekonomi di kota ini.

Tasikmalaya memiliki berbagai potensi yang belum dikembangkan secara maksimal misalnya industri bordir yang sudah mendunia, tetapi sekarang pemerintah kota mulai membuat suatu tempat pameran bordir untuk para pengrajin Tasik, yang berlokasi di Kawalu.


Pariwisata

Saat ini, Kota Tasikmalaya tengah gencar-gencarnya mengadakan berbagai macam festival berskala nasional maupun internasional seperti Tasik Festival (TAFFEST), Tasik Open 2010 dalam bidang olahraga tingkat nasional, Festival Kuliner Tasikmalaya, Tasikmalaya Craft and Culture Festival, dan festival-festival lainnya yang rutin diadakan tiap tahun di kota ini. Hal ini membuat perekonomian di Kota Tasikmalaya benar-benar menggeliat dan maju, karena banyaknya antusiasme para pengunjung dari seluruh Indonesia yang hendak menyaksikan langsung kemeriahan festival-festival tersebut. Tentunya festival-festival tersebut memperkenalkan Tasikmalaya di mata Indonesia dan mancanegara serta mengangkat perekonomian warga Tasikmalaya itu sendiri tentunya. Oleh karena itu juga, kini nama Tasikmalaya dikenal sebagai kota modern yang menjunjung tinggi kearifan budaya lokal, budaya Sunda khas Tasikmalaya.
Kota Tasikmalaya memiliki segudang potensi pariwisata, diantaranya adalah wisata alam, kerajinan, wisata belanja, wisata religi, seni, budaya, UKM, dll. Dalam potensi UKM dan kerajinan masyarakat, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki jumlah UKM terbesar setelah Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat) di Jawa Barat. Kota ini memiliki segudang kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Dengan banyaknya UKM yang tersebar di kota ini, Kota Tasikmalaya disebut juga sebagai Kota UKM. Kerajinan khas Tasikmalaya antara lain adalah Bordir Tasikmalaya yang telah mendunia, Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa Barat, Kelom Geulis, sandal tradisional asli buatan bangsa Indonesia, batik Tasikmalaya yang tidak kalah dari batik-batik lainnya di Pulau Jawa dengan ciri khasnya, dan kerajinan–kerajinan lainnya. Kota ini memiliki panorama alam seperti Situ Gede, Gunung Galunggung, Cipatujah, dan objek wisata lainnya ditata menjadi objek wisata alam yang menawan, sehingga sangat potensial dijadikan sebagai kota tujuan wisata di Indonesia.

Kota Tasikmalaya berada persis di tengah-tengah jantung bumi Priangan Timur dan Selatan, diapit oleh Ciamis dengan objek wisata Pangandaran-nya yang telah melegenda, Sumedang dengan objek wisata museum yang menyimpan sejarah perkembangan bumi priangan, dan Garut dengan objek wisata Cipanas-nya yang tersohor. Dengan Posisi Kota Tasikmalaya yang sangat strategis tersebut menjadikan kota ini sebagai Pusat MICE terbesar di Jawa Barat setelah Kota Bandung dan Kota Bogor. Banyak para pelaku tujuan bisnis, wisata, industri, pendidikan, dan lain-lain menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai tempat yang tepat untuk memulai aktivitasnya dan dijadikan base camp dari seluruh penjuru Pulau Jawa yang hendak ke Bumi Priangan.


Sentra Industri Kreatif

Kota Tasikmalaya menempatkan sektor industri dan perdagangan sebagai potensi utama yang didukung oleh data empirik bahwa potensi industri kecil kerajinan dan perdagangan cukup menonjol perkembangannya. Mayoritas mata pencaharian penduduk Kota Tasikmalaya bergerak di bidang perdagangan, industri, dan jasa (36 %).


Batik

Tasikmalaya terkenal sebagai salah satu sentra batik di Indonesia. Batik tasikmalaya mempunyai tiga motif, yaitu Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik Tasik. Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik Madura dengan ragam hias yang kontras dalam ukuran motif dan warna. Batik Sawoan adalah batik yang didominasi warna coklat seperti buah sawoditambah warna indigo dan ornamen warna putih, mirip Batik Solo. Sedangkan Batik Tasik memiliki ciri warna-warna yang cerah karena pengaruh dari batik pesisiran. Motif batik Tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan, seperti bunga anggrek dan burung.

Selain itu ada juga motif Merak-Ngibing, Cala-Culu, Pisang-Bali, Sapujagat, dan Awi Ngarambat. Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri, yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut, hanya berbeda dari sisi warnanya yang lebih terang. Selain jenis-jenis di atas, ada beberapa motif batik Tasikmalaya lainnya yang bisa ditemukan, seperti akar, antanan, balimbing, guci latar batu, lancah tasik, awi ngarambat, sente, rereng daun peuteuy papangkah, tsunami udey, merak, calaculu, gunung kawi, kadaka, lamban samping, lancah sawat ungu, rereng orlet, renfiel, rereng sintung, manuk rereng peutey selong, manuk latar sisik, merak latar haremis, merak ngibing, parang, sidomukti payung, sisit naga, taleus sukaraja, dan turih-wajit-Limar.


Bordir

Kota Tasikmalaya merupakan salah satu sentra industri kecil bordir di Jawa Barat, bahkan di tingkat nasional. Industri bordir menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar di Kota Tasikmalaya, hal tersebut tidak lepas dari nilai ekonomi yang cukup tinggi yang dapat dihasilkan bordir dibandingkan dengan kerajinan lainnya.

Pada tahun 2000 para pedagang bordir membentuk Asosiasi Gabungan Pengusaha Bordir Tasikmalaya (GAPEBTA) dan pada tahun 2002 para pedagang meminta lokasi yang tetap kepada pengelola pasar Tanah Abang. Dengan difasilitasi Pemerintah Kota Tasikmalaya, Asosiasi GAPEBTA mendapatkan pinjaman uang muka untuk pembayaran bangunan yang representatif di blok F2 lantai 5 dari anggaran dana PIM (Pinjaman Industri Manufaktur) Provinsi Jawa Barat.

Khusus produk bordir, barang-barang ini dipasarkan di Pasar Tanah Abang, Jakarta setiap hari Senin dan Kamis dengan omzet sebesar Rp 30 milyar per bulan, sementara untuk pasar ekspor bordir telah mampu menembus negara-negara Saudi Arabia, Singapura, Malaysia, dan Afrika.

Selain ke Pasar Tanah Abang, pemasaran bordir Kota Tasikmalaya juga disalurkan ke Pasar Tegal Gubug, Cirebon dan daerah-daerah lainnya di Pulau Jawa maupun luar Jawa seperti: Pasar Turi, Surabaya, Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Pulau Batam, Makassar, dan Pontianak.




Kelom Geulis


Sandal Kelom Geulis adalah jenis sandal asli hasil karya dan warisan budaya Bangsa Indonesia khususnya Tasikmalaya. Seperti halnya batik yang merupakan warisan budaya Indonesia, sandal Kelom Geulis terbuat dari kayu mahoni pilihan yang dibuat dengan 90% hand made atau kerajinan tangan. Diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan sandal yang modis, unik, dan berkualitas, kuat dan berdaya seni tinggi. Kelom Geulis Juga sudah masuk ke mancanegara seperti Jepang, Afrika, Eropa, dan Bangladesh.
Kerajinan khas lainnya adalah : Payung Geulis, Anyaman, Mebel



Kuliner
  
Salah satu tempat jajanan yang paling terkenal enak dan banyak dikunjungi wisatawan luar kota adalah sejenis "Rumah Makan Saung", ada Saung Jembar, Gunung Jati, Lembur Konang, dan lain-lain. Adapun makanan khas Tasikmalaya adalah Tutug Oncom atau biasa disebut TO. Makanan ini disajikan dengan nasi hangat dengan sambal goang, sayuran lalaban, tahu-tempe dan ayam goreng atau ikan asin. Kini, tutug oncom tersedia dalam bentuk kemasan abon tutug oncom, dan yang paling terkenal adalah Abon Tutug Oncom "Waroeng Nadya" buatan Ibu Yani yang dapat dibeli di toko oleh-oleh di Tasikmalaya.

Pusat jajanan dan oleh-oleh tersebar di Jalan Sutisna Senjaya Rammona, RE Martadinata Raja Sale, Toko Roti Unyil Simpang Lima, Lintang Leuwianyar, Supermarket Samudera HZ Mustofa, Toserba Yogya, Asia Cihideung, Mega Mall (Matahari), Asia Plaza Mall, Mayasari Plaza, Ramayana Mall,  Toko Segar Singaparna dan Kurnia Toserba Cikoneng.


Perhubungan


Kota Tasikmalaya terletak di jalur selatan Jawa Barat, Kota Tasikmalaya juga memiliki terminal bus Tipe A, yang merupakan salah satu terminal bus terbesar di Jawa Barat. Jalan Zaenal Mustafa atau HZ adalah jalan utama dan menjadi KM 0 ( Kilometer 0) Kota Tasikmalaya dan menjadi sentra perekonomian di kota ini. Selain itu terdapat pula Stasiun Kereta api yang merupakan sarana transportasi masal yang melewati jalur selatan pulau jawa.


Olahraga


Cabang olahraga yang banyak menetaskan atlet-atlet dari kota ini adalah bulu tangkis, atletik, dan renang. Ada satu buah stadion besar di Kota Tasikmalaya, yakni GOR Dadaha yang seringkali dijadikan homebase bagi sebagian atlet di Jawa Barat. Tasikmalaya banyak melahirkan pebulu tangkis nasional dan internasional. Bukan hanya bulu tangkis saja, kota ini melahirkan banyak bibit-bibit atlet masa depan Indonesia yang kelak akan mengharumkan nama indonesia di kancah internasional.

Rujukan
1. ^ www.tasikmalayakota.go.id Sejarah Tasikmalaya
2. ^ "Batik Tasimalaya di Situs Dinas Pariwisata Budaya Jawa Barat"

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tasikmalaya


Share this article :

+ komentar + 1 komentar

16 Desember 2017 pukul 11.55

sangat komplit informasinya, makasih untuk artikelnya

Posting Komentar